crimescriminal casescriminal justicenewspolice reports

Update: Penjual Durian di Magelang, Pelaku ke-4 Menyerah Dirikan Diri


MAGELANG, wisatamagelang.id

Seseorang yang diduga melakukan kekerasan terhadap JS (39), seorang pedagang durian yang diketemukan meninggal dunia di saluran irigasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah menyerah diri.

Pelakunya merupakan SAN, seorang pria berusia 18 tahun yang berasal dari Desa/Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Ia tiba di tempat dengan dibimbing oleh keluarganya.

“Sekuriti Anak Nasional (SAN) akan dipindahkan keluarga pada tanggal 3 Mei 2025,” ungkap Pelaksana Tugas Sementara Kepala Unit Reserse Kriminal Polresta Magelang AKP La Ode Arwansyah saat dihubungi oleh wisatamagelang.id, Senin (19/5/2025).

JS ditemukan bersama sepeda motornya di saluran irigasi di wilayah Kecamatan Tegalrejo pada pagi hari tanggal 1 Mei 2025. Unit Lalu Lintas Polresta Magelang awalnya melaporkan bahwa penjaja durian tersebut meninggal dunia akibat kecelakaan.

Setelah diselidiki lebih lanjut, korban diduga dipukuli terlebih dahulu sebelum dibuang ke dalam parit. Polisi telah menunjuk tiga orang sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan ini yaitu SBA (26 tahun), MA (27 tahun), dan CA (26 tahun).

Awalnya, Arwansyah mengungkapkan adanya tiga pelaku yang belum tertangkap. Namun, dia memperbaiki keterangan tersebut dengan menyebutkan hanya SAN saja yang bersalah, dan kedua individu lainnya berstatus sebagai saksi. Jadi, total ada empat tersangka dalam kasus kematian JS.

Arwansyah mengatakan, SAN yang pertama kali menyerang JS di sekitar Terminal Tegalrejo. Kemudian, SBA, MA, dan CA melanjutkan dengan tindakan penganiayaan terhadap JS.

Alasan SAN menyiksanya terhadap korban mirip dengan ketiga tersangka yang lainnya.

Mungkin saja merasakan kecewa dari pihak yang terkena dampak jika orang tersebut saat mabuk biasanya menjadi bandel dan membuat kerusakan.

JS, sesuai dengan pernyataan dari empat orang terduga pelaku, telah membonceng seorang temannya menggunakan sepeda motor usai mereka melakukan pengeroyokan. Menurut Arwansyah, rekaman CCTV mencatat bahwa JS saat itu sedang mengemudikannnya secara tidak stabil dan bolak-balik, yang mungkin menjadi alasan dia akhirnya jatuh ke parit.

Arwansyah masih belum dapat menyampaikan alasan kematiannya JS meskipun laporan otopsi jenazah yang telah diekhumasi sudah tersedia.

“Masih dibutuhkan laporan dari ahli forensik,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *