Taman Ramadanu Magelang: Pengalaman Liburan Unik Berbau Belanda Hanya dengan Rp 8 Ribu!
KABAR SLEMAN –
Siapa yang tak terpesona membayangkan pemandangan kincir angin dengan latar hamparan bunga warna-warni yang membentang luas? Citra khas Belanda ini memang sudah lama memikat hati wisatawan dari seluruh dunia. Namun kini, Anda tak perlu jauh-jauh terbang ke Eropa untuk menikmati keindahan tersebut.
Di Dusun Danurojo, Desa Jamuskauman, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terdapat destinasi wisata unik bernama Taman Ramadanu. Tempat ini menyuguhkan panorama ala Negeri Kincir Angin yang fotogenik dan memanjakan mata.
Nuansa Belanda di Tanah Jawa
Taman Ramadanu menyuguhkan suasana yang langsung mengingatkan pada Belanda. Meski bunga yang ditanam bukan tulip, keindahan celosia merah dan kuning yang bermekaran tetap memberikan nuansa eksotis yang serupa. Di tengah taman, berdiri sebuah kincir angin buatan yang menjadi spot favorit para pengunjung untuk berswafoto. Meskipun ukurannya lebih kecil dan hanya berfungsi sebagai ornamen, kincir angin ini sukses menciptakan atmosfer khas Eropa yang menyatu dengan keindahan alam Jawa.
Tiket Murah, Fasilitas Lengkap
Untuk bisa masuk dan menikmati keindahan taman ini, pengunjung cukup membayar tiket sebesar Rp 8.000 per orang. Taman Ramadanu juga menyediakan fasilitas parkir luas. Bus bisa diparkir di Lapangan Danurojo yang berada di jalan utama, sementara kendaraan pribadi seperti mobil dan motor bisa langsung masuk ke area parkir dekat taman.
Rute menuju taman ini pun cukup mudah. Dari arah Yogyakarta ke Magelang, setelah melewati Jembatan Krasak (batas Yogyakarta–Jawa Tengah), Anda akan menemukan pertigaan. Belok kiri menuju Jalan Ngluwar, kemudian sekitar 4 meter dari sana akan terlihat plang penunjuk arah ke Taman Ramadanu. Lokasinya hanya sekitar 130 meter dari jalan utama.
Dibangun dari Nol oleh Karang Taruna
Taman Ramadanu bukan hanya tentang keindahan, tetapi juga semangat kolektif. Didirikan pada pertengahan bulan Ramadan 2018 oleh pemuda Karang Taruna setempat, taman ini dulunya hanyalah lahan kosong yang kotor dan dipenuhi sampah dari aliran sungai terdekat.
Nama “Ramadanu” merupakan gabungan dari “Ramadan” dan “Danurojo”. Setelah melalui proses pembersihan sungai bersama warga, pembangunan taman dilakukan secara bertahap. Bahkan, kincir angin di taman dibuat dari bahan bekas seperti kayu dan seng.
Wisata yang Buka Hingga Malam
Taman Ramadanu buka dari pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB. Untuk mendukung kunjungan malam hari, pengelola telah memasang lampu sorot agar pengunjung tetap bisa berfoto meskipun langit sudah gelap. Selain kincir angin dan bunga celosia, terdapat pula spot menarik lainnya seperti rumah pohon dan ornamen bunga sakura buatan yang tak kalah instagramable.
Musim Mekar Celosia
Bunga celosia memang menjadi daya tarik utama taman ini. Namun, bunga ini memiliki masa mekar tertentu. Pada musim kemarau, celosia bisa bertahan mekar hingga empat bulan, sementara di musim hujan durasinya cenderung lebih singkat.
Saat ini, taman tengah memasuki musim ke-2, dan menurut pengelola, bunga akan dalam kondisi terbaik hingga akhir Januari. Penanaman ulang biasanya dilakukan sekitar pertengahan Februari, tapi pengunjung tetap bisa menikmati bunga yang masih mekar di bagian belakang taman.
Taman Ramadanu membuktikan bahwa destinasi wisata indah dan Instagramable tak selalu mahal. Dengan harga tiket yang sangat terjangkau, tempat ini menawarkan pengalaman visual yang menakjubkan sekaligus menjadi simbol keberhasilan kolaborasi masyarakat desa. Jadi, jika Anda ingin merasakan sensasi liburan ala Belanda tanpa perlu keluar negeri, Taman Ramadanu adalah jawabannya. ***