BERITA

Magelang Meraih Peringkat 15 Besar Kota Termaju di Indonesia dengan Nilai 71,87


PR JATENG

– Kota Magelang menyumbangkan pencapaian luar biasa di ranah inovasi. Tahun 2024, julukan “Kota Seribu Bunga” ini menduduki posisi ke-14 tingkat nasional berdasarkan Indeks Inovasi Daerah dengan nilai 71,87, serta meletakkan dirinya pada status “sangat inovatif”. Prestasi tersebut menjadi bukti konkret dari perkembangan signifikan dalam usaha meningkatkan sistem pemerintahan yang fleksibel dan maju.

Capaian ini merupakan titik fokus dalam acara Sosialiasi dan Penguatan Budaya Inovasi Kota Magelang Tahun 2025, diselenggarakan di Aula Pangripta, kantor Bapperida Kota Magelang pada hari Selasa, tanggal 27 Mei 2025. Acara itu adalah tindak lanjut penting untuk mengokohkan budaya berinovasi sebagai elemen tak terpisahkan dari penyelenggaraan pemerintah serta layanan kepada masyarakat.

Wali Kota Magelang Damar Prasetyono menggarisbawahi bahwa inovasi kini telah menjadi suatu kebutuhan, tidak hanya pilihan tambahan. Dia menjelaskan dalam pidatonya bahwa pencapaian yang diraih oleh Kota Magelang pada indeks inovasi tak sebatas berupa data semata, namun merupakan produk dari janji bersama serta usaha konkret semua instansi terkait.

” Ini lebih dari sekedar sebuah ritual. Tanda tangan komitmen yang kita lakukan hari ini mencerminkan tekad kita dalam mengubah Magelang menjadi kota paling inovatif di Indonesia,” jelas Damar.

Sebagai bagian dari komitmennya itu, semua kepala dinas pemerintahan setempat, camat, lurah, serta pemimpin Badan Usaha Milik Daerah juga ikut menandatangan kesepakatan bersama tentang performa inovatif. Ini dianggap langkah awal dalam upaya menciptakan budaya kerja dimana inovasi menjadi elemen penting dalam rutinitas birokrasi sehari-hari.

Damar menyatakan bahwa inovasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi lebih pada pola pikir baru yang bisa melewati batas-batas serta memberikan solusi nyata untuk masyarakat.

“Inovasi merupakan langkah berani untuk meninggalkan kenyamanan dan merombak hal-hal biasa hingga menjadikannya luar biasa. Ini adalah semangat yang kami upayakan dalam menciptakan atmosfer di Pemerintahan Kota Magelang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bapperida Kota Magelang, Handini Rahayu, mengungkapkan bahwa budaya inovasi harus dijadikan sebagai “nafas” utama dalam pengelolaan pemerintahan. Menurutnya, inovasi tidak boleh hanya dilihat sebagai suatu proyek singkat, tetapi sebaiknya dipandang sebagai metode komprehensif untuk berfikir dan bertindak dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

Handini menggarisbawahi bahwa capaian Indeks Inovasi tersebut perlu menjadi dasar untuk terus berkembang ke arah yang lebih baik.

“Melalui penyuluhan ini, kami bertujuan untuk memperkuat budaya inovasi dalam berbagai sektor birokrasi dan warga kota Magelang. Hal ini merupakan komponen penting dalam upaya menciptakan sebuah kota yang lebih inovatif serta peka terhadap tantangan modern,” ungkapnya.

Acara penyuluhan ini turut mendatangkan Jerry Walo dari Kementerian Dalam Negeri sebagai pembicara utama. Dia menyampaikan pemahaman serta dukungan krusial untuk meningkatkan sistem inovasi lokal.

Dengan pencapaian peringkat 14 di seluruh negeri serta skor yang luar biasa tinggi, Kota Magelang menunjukkan bahwa kerjasama, kesetiaan pada tujuan, dan kemauan untuk mengembangkan ide baru dapat memicu transformasi besar dalam arah yang positif menuju tata kelola pemerintahan yang lebih efektif. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *