BERITA

Kirab Budaya Borobudur Esok Malam: Rencanakan Perjalananmu dengan Rekayasa LaluLintas Terbaru


wisatamagelang.id, MAGELANG –

Polresta Magelang melalui Satlantasnya akan menerapkan pengaturan arus lalu lintas karena ada pertunjukan budaya yang direncanakan dilangsungkan di Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Pada tahun ini, perayaan karnaval akan diadakan di waktu malam.

Pesta Budaya Desa Wanurejo yang ke-19 bertemakan “Hambabar Kidunge Simbah, Memetri Pitutur Luhur” dijadwalkan berlangsung pada hari Jumat tanggal 23 Mei 2025, dimulai pukul 19:00 Waktu Indonesia Bagian Barat.

Rute kirab bermula di Terminal Borobudur, kemudian melanjutkan perjalanan ke arah Tugu Pasar Borobudur, melewati Jalan Pramudya Wardani, lalu Jalan Balaputradewa, hingga akhirnya berhenti di Lapangan Pondok Tinggal.

Dalam jalur alternatif, peserta parade juga akan melintasi area Ramijaya sampai ke Janji Hati.

Kasat Lantas Polresta Magelang Kompol Nyi Ayu Fitria Facha menyatakan bahwa parade tersebut tidak menggangu aliran kunjungan di area Candi Borobudur sebab diselenggarakan pada waktu malam, yaitu sesudah kawasan candi tutup jam 17.00 WIB.

Ayu menjelaskan bahwa pengalihan arus lalu lintas akan bersifat situasional, terutama di Simpang Tiga Brojonalan dan Simpang Pasar Borobudur yang merupakan tempat berkumpulnya kirab.

Penugasan karyawan telah direncanakan di berbagai lokasi termasuk Simpang Tiga Brojonalan, Pasar Borobudur, serta zona di bawah Pintu 7 menuju kearah Ngaran.

“Tidak ada pemblokiran jalanan, hanya adanya perubahan alur lalu lintas sesuai dengan keadaan yang terjadi di tempat,” paparnya.

Pada saat yang sama, Penasehat Komite Pawai Budaya Desa Wanurejo edisi ke-19, Bendrat Agus Sulistyo menyampaikan bahwa penyelenggaraan pada malam hari adalah ide dari para tokoh masyarakat serta agama.

Pilihan waktu malam diambil untuk memastikan bahwa kegiatan penduduk serta beribadah tetap terjaga dan tidak terpengaruh.

Pada parade kali ini, terdapat sembilan desa yang setiap satu mengarak ikon kebudayaan uniknya sendiri. Agar berjalan lancar pada sesi malam hari, penyelenggara telah menugaskan kurang lebih seratus sukarelawan untuk siaga sepanjang jalur perjalanan kirab tersebut.

“Kita mengaktifkan relawan kami karena malam hari lebih berisiko. Syukur alhamdulillah, ada banyak relawan di Wanurejo yang bersedia untuk membantu,” katanya. (Tro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *