wisata

Desa Sumberarum Magelang Jadi Percontohan Wisata Halal Penyangga Borobudur

wisatamagelang.id, MAGELANG – Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) mendorong Desa Sumberarum di Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menjadi percontohan wisata halal di kawasan penyangga Candi Borobudur. 

Upaya ini diwujudkan melalui hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Skema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Wilayah dan Kewirausahaan Tahun Anggaran 2025 yang diraih dosen Prodi Ilmu Komunikasi UNIMMA, Dwi Susanti.

Hibah ini akan diwujudkan dalam program bertajuk “Penguatan Ekosistem Wisata Halal dan Pemberdayaan UMKM di Pemandian Air Panas Tempuran Magelang”. 

Desa Sumberarum dipilih karena lokasinya yang strategis, yakni hanya sekitar 6 kilometer dari Candi Borobudur, serta memiliki potensi besar sebagai desa penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.

Dwi Susanti mengatakan, selain kekayaan budaya dan tradisi, desa ini juga memiliki sumber daya alam yang mendukung. 

“Sejak 2021, ditemukan sumber air panas alami yang kini berkembang menjadi enam objek pemandian dengan pengelolaan sederhana oleh masyarakat,” paparnya, Senin (8/9/2025). 

Kehadiran wisata air panas tersebut telah membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan warga, sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi lokal.

Meski demikian, pengembangan wisata di desa tersebut masih menghadapi sejumlah kendala, terutama terkait manajemen SDM, pengembangan produk unggulan, hingga perizinan. 

Dari enam pemandian air panas, Umbul Banyu Roso dipilih sebagai pilot project wisata halal.

Umbul ini dinilai paling representatif karena dikelola oleh paguyuban aktif, jumlah pengunjung relatif tinggi, serta berorientasi pada masyarakat. 

Mayoritas tenaga kerja berasal dari warga sekitar, sementara lahan parkir dan area usaha disediakan gratis bagi masyarakat desa.

“Umbul Banyuroso menjadi titik awal yang tepat untuk menerapkan standar wisata halal. Dengan semangat gotong royong, kami ingin memperkuat kelembagaan, memberdayakan UMKM lokal, serta menghadirkan model percontohan bagi pemandian air panas lainnya di Desa Sumberarum,” jelas Dwi Susanti.

Ia menambahkan, penerapan konsep wisata halal bukan hanya menjawab kebutuhan wisatawan muslim, tetapi juga memberikan jaminan layanan wisata yang bersih, aman, nyaman, dan ramah keluarga. 

“Dengan standar halal, Desa Sumberarum dapat menjangkau pasar wisata yang lebih luas, sekaligus memperkuat citra Magelang sebagai destinasi inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Dalam pelaksanaan program pemberdayaan tersebut, Dwi Susanto menggandeng tim lintas bidang dan universitas, antara lain Lintang Muliawanti, (Dosen Ilmu Komunikasi UNIMMA), Zulfikar Bagus Pambuko (Dosen Hukum Ekonomi Syariah UNIMMA), serta Nur Kholidah (Dosen Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan).

Selain dosen, program ini juga melibatkan empat mahasiswa—dua dari Prodi Ilmu Komunikasi dan dua dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah UNIMMA. 

Keterlibatan mahasiswa akan dikonversi ke dalam 8 SKS mata kuliah relevan, salah satunya Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga berkontribusi langsung dalam pemberdayaan masyarakat. (tro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *