Calon Siswa Melebihi Batas di Sekolah Rakyat Sentra Antasena Magelang
wisatamagelang.id, MAGELANG – Warga di Magelang menyambut dengan antusias program Sekolah Rakyat yang dirancang oleh pemerintah.
Di Sentra Antasena Magelang, salah satu lokasi implementasi program tersebut, tercatat ada 155 peserta yang mendaftar.
Sebenarnya, kuotanya hanya tersedia bagi seratus siswa berasal dari kalangan tidak mampu serta sangat tidak mampu.
Layanan pendidikan tanpa biaya ini direncanakan akan dimulai pada Juli 2025.
“Rencana pak Prabowo tersebut tahun ini perlu memulai program sekolah bagi masyarakat. Sementara waktu, kita akan menggunakannya melalui pusat-pusat di Kemensos termasuk di Antasena dan tambahan dari pemerintah daerah yang telah siap,” jelas Kepala Sentra Antasena Magelang, Supriyono.
Di Sentra Antasena Magelang, Sekolah Rakyatakan meluncurkan empat kelompok belajar (kelas), dan setiap kelas akan dihuni oleh 25 murid.
Maka jumlah keseluruhan kapasitas siswa yang direncanakan adalah 100 orang.
Menurut Supriyono, antusiasme publik terhadap kebijakan tersebut cukup besar.
Terdata terdapat 155 calon peserta berasal dari semua kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang.
Pendaftarannya bisa dilakukan dengan cara manual atau online dan sudah berakhir pada tanggal 30 Maret 2025 yang lalu.
“Setelah itu, ternyata antusiasme publik cukup tinggi dan kami membuka pendaftaran kemarin, jumlah pesertanya kira-kira 155 orang,” terangnya.
Dari jumlah seluruh peserta yang mendaftar, tim tersebut melanjutkan dengan proses pengecekan Administrasi.
Di samping itu, terdapat pula tahapan seleksi tambahan untuk mengecek kembali status sosioekonomi para peserta melalui Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
•
Pada Hari Pertama SPMB, Jalur Prestasi dari SMPN 1 Kota Magelang Terpopuler
“Tetapi meskipun begitu, di antara para peserta pendaftaran tersebut masih terdapat beberapa individu dengan berkas yang belum lengkap, kami periksa. Saat ini, sudah ada 142 orang yang memenuhi syarat. Di kalangan pendaftar tersebut, kriteria untuk masuk sekolah rakyat adalah mereka yang termasuk sangat miskin atau miskin,” jelasnya.
Dari 142 calon yang mengajukan diri, diperkirakan sekitar 103 siswa berada di antara desil 1 dan 2, yaitu golongan masyarakat termiskin menurut program DTSEN.
Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan verifikasi lapangan agar bantuan pendidikan tepat sasaran, mengingat kondisi faktual di lapangan bisa berbeda dengan data administratif.
“Agar mengetahui apakah mereka sesuai, kami akan melakukan pemeriksaan di lokasi,” katanya.
Pendaftar berasal dari seluruh kecamatan di Kabupaten Magelang, termasuk Salaman dan Tempuran. Ada pula satu pendaftar dari Kota Magelang.
“Dia menegaskan bahwa yang mendaftar di setiap kecamatan telah tercatat.” (tro)