BERITA

Biksunya Thailand Berteduh Malam di Kelenteng Liong Hok Bio Magelang

wisatamagelang.id

Setelah menempuh perjalanan jarak puluhan ribu kilometer sejak bulan Februari tahun 2025, para biksu saat ini hanya berselang beberapa langkah untuk mencapai Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Ini berarti bahwa perjalanan jauh para biksu Thudong dari Thailand yang telah berlangsung selama beberapa dekade hampir mencapai penghabisannya.

Saat ini, 39 biksu serta 2 orang calon biksu menginap di Klenteng Liong Hok Bio, Magelang Kota, satu hari sebelum upacara berakhir di Candi Borobudur, Jumat (9/5/2025).

Geografis, Candi Borobudur terletak kira-kira 18 menit perjalanan kendaraan dari kelenteng bernama Liong Hok Bio di Kota Magelang.

Akan tetapi, perjalanan spiritual ini harus dilalui dengan berjalan kaki mengikuti tradisi Thudong yang memfokuskan pada sederhana, tekun, dan disiplin.

Wakil Ketua Harian dari Tempat Ibadah Tri Dharma Liong Hok Bio, Gunawan, mengumumkan bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 Mei 2025 di pagi hari akan dilaksanakan ritual Pindapatta.

Nantinya umat akan berkumpul membentuk barisan di pinggir kelenteng hingga ke jalan Pemuda. Acara ini baru dimulai pukul 07.00,” ujar Gunawan.

Pemberian pindapatta adalah suatu adat dimana para bhikkhu menerima bantuan dalam bentuk makanan atau hibah dari jemaah sebagaimana menjadi salah satu aspek praktek kemanusiaan.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya oleh wisata-magelang.id, biksu Thudong ini melaksanakan perjalanan rohani dari Thailand hingga ke Candi Borobudur yang berada di kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah.

Berita terkini, kelompok yang mengikuti perayaan berjalan kaki tersebut akhirnya sampai di Gereja Santo Antonius Padua, Kendal, Jawa Tengah pada hari Senin (5/5/2025) petang.

Mereka akan bermalam di gereja yang terletak di Jalan Pemuda Kendal sebelum melanjutkan perjalanan ke Semarang pada keesokan harinya.

Kehadiran para Bante diterima dengan penuh kehangatan oleh Romo Yohanes Wegik Heri Purnomo, pastor kepala di Gereja Santo Antonius Padua Kendal.

Dia mengekspresikan kegembiranya karena mengunjungi tempat ini untuk kedua kalinya sejak tahun 2023 kemarin.

“Dua tahun yang lalu, Bante-Bante juga menetap di tempat ini saat melaksanakan upacara perjalanan kaki menuju Borobudur. Hal itu sama seperti hari ini,” katanya.

Romo Wegik mengatakan bahwa jemaah gereja telah menyiapkan sejumlah fasilitas bagi para biksu, termasuk ranjang, bilik mandi, area cuci bersama, serta penyediaan makanan.

Dia menggarisbawahi bahwa acara tersebut adalah bentuk konkret dari toleransi di antara umat beragama yang berbeda.

“Kegiatan ini merupakan sebuah toleransi bersama di antara umat agama, masyarakat dengan latar belakang budaya, serta penutur bahasa yang berbeda,” jelasnya.

Prabudias, penanggung jawab dari Thudong, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat yang ditunjukkan oleh pihak gereja.

“Ini merupakan kali kedua saya menyampaikan sambutan, sebelumnya pada tahun 2023 dan sekali lagi sebagai pengurus acara,” ujar Prabudias.

Dia menyebutkan bahwa usai menginap di gereja, kelompok Bante akan meneruskan petualangan mereka ke arah Semarang dan nanti bakal diterima oleh komunitas pesantren budaya yang ada di Jalan Lingkar Kaliwungu.

“Nanti akan ada sambutan oleh pesantren budaya yang berada di Jalan Lingkar Kaliwungu,” katanya.

Sekilas sebelumnya, para biksu sudah sampai di Weleri, Kendal, pada awal hari Senin, lalu mereka meneruskan petualangan menuju tengah Kota Kendal dari waktu siang hingga mendung senja.

Menurut laporan Tribunjogja.com, seorang biksu thudong yang sedang melaksanakan perjalanan rohani dari Thailand hingga ke Candi Borobudur di kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah saat ini sudah tiba di Indonesia.

Rencana perjalanannya akan selesai pada hari Sabtu, 10 Mei 2025.

Wely Widadi, Ketua Umum Internasional Thudong, mengatakan bahwa sejumlah biarawati sudah masuk ke Indonesia lewat kota Batam pada hari Rabu, tanggal 16 April 2025.

Mereka mengikuti berbagai aktivitas di tempat tersebut selama dua hari, kemudian pindah ke Jakarta pada tanggal 18 April.

“Di Jakarta, kita diterima dengan hangat oleh beberapa lembaga pemerintahan, termasuk TNI, Polri, serta Kementerian BUMN,” kata Welly ketika dihubungi pada hari Minggu (20/4/2025).

Pada hari Sabtu (19/4/2025), upacara keagamaan dilaksanakan oleh para biarawan di Bekasi.

Esok hari itu, mereka melanjutkan petualangan mereka ke arah Cikarang dan menginap di Sekolah Sariputra Cikarang.

Pada hari Senin, 21 April 2025, perjalanan dilanjutkan ke arah Karawang. Di sana, para biksu direncanakan untuk istirahat di Vihara Sanghamitta.

Rute berikutnya akan membawa mereka melewati sejumlah kota, seperti Cikampek, Pamanukan, Losarang, Jatibarang, Winong, Cirebon, dan Losari Brebes hingga Rabu (30/4/2025).

Pada Kamis (1/5/2025), para biksu akan tiba di Kota Tegal dan singgah di Kelenteng Tek Hay Kiong.

Pada hari Jumat tanggal 2 Mei 2025 esoknya, mereka bergerak menuju Pemalang guna bertemu dengan bupati lokal sebelum meneruskan petualangan mereka ke Kelenteng Tjeng Gie Bio.

Pada hari Sabtu pagi (3/5/2025), rombongan melanjutkan petualangan mereka ke kota Pekalongan guna bertemu dan silaturahmi dengan Bupati setempat. Setelah itu, mereka istirahat di Vihara Vajra Bumi.

Pada hari Minggu, 4 Mei 2025, sekelompok biksu yang berawal dari Pekalongan melanjutkan perjalanan mereka menuju Batang. Mereka menginap di Hotel Wikost Premier INN setelah sempat berkunjung ke PCNU Batang.

Senin (5/5/2025), mereka melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Kendal dan menginap di Gereja Katolik Santo Antonius Padua.

Pada hari selanjutnya, Selasa (6/5/2025), rombongan melanjutkan petualangan menuju kota Semarang.

Mereka akan beristirahat di Yayasan Tjie Lam Tjay di Gang Lombok, satu kompleks dengan Kelenteng Tay Kak Sie.

Pada hari Rabu pagi (7/5/2025), setelah berkunjung ke Kelenteng Tay Kak Sie, para biksu berencana datang ke Vihara Mahabodhi serta Kantor Gubernur Jawa Tengah yang terletak di Jalan Pahlawan.

Dari situ, petualangan berlanjut menuju Vihara Watugong dan Vihara Sri Kukus Redjo Gunung Kalong yang terletak di Ungaran, Kabupaten Semarang.

Kamis (8/5/2025), mereka dijadwalkan melanjutkan perjalanan menuju Kelenteng Hok Tik Bio di Ambarawa. Keesokan harinya, para biksu akan berangkat dini hari antara pukul 04.00-05.00 WIB menuju Kantor Desa Jambu untuk istirahat sejenak, lalu makan pagi di Gereja Santo Thomas Rasul Bedono.

Selanjutnya, rombongan ini akan terus bergerak menuju Terminal Secang untuk makan siang, lalu mereka akan mengakhiri perjalanannya di Kelenteng Liong Hok Bio yang ada di kota Magelang.

Pada Sabtu pagi (10/5/2025), para biksu akan melakukan ritual pindapata di Kelenteng Liong Hok Bio, lalu beristirahat di Sekolah Teologi Magelang di Blondo, Mungkid.

Seusai makan siang di Polresta Magelang, mereka melanjutkan perjalanan ke Pusdiklat Catra Jinadhammo Borobudur dan dijadwalkan diterima di Candi Borobudur pada sore hari.

“Mulai dari Ambarawa, dilanjutkan menuju Klenteng di Magelan, kemudian ke Pusdiklat Catra Jinadhammo Borobudur. Pada tanggal 10 Mei petang, kami akan disambut di Candi Borobudur,” jelas Welly.

Ia menambahkan, penyambutan para biksu thudong di Candi Borobudur akan digelar secara meriah. Sejumlah sangha Buddha dari berbagai daerah akan hadir.

“Kemungkinan, MBMI (Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia) akan menyambut melalui pintu Kalpataru, dan direncanakan para bhikkhu akan berjalan di atas lapangan bunga,” jelasnya.

Welly menambahkan bahwa sebelumnya kelompok tersebut mencakup 38 biarawan ketika mereka meninggalkan Thailand. Akan tetapi, empat orang di antara mereka harus berhenti dalam perjalanannya akibat masalah kesehatan yang dialami. (Kompas/wisatamagelang.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *