BERITA

Pelatihan Mitigasi Bencana untuk Warga Rusunawa Wates Magelang: Contoh Kegiatannya

wisatamagelang.id, KOTA MAGELANG –Penduduk Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Wates di Kota Magelang mengikuti pelatihan untuk pencegahan dan mitigasi bencana.

Acara ini diselenggarakan untuk memperkuat kesiapan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana, seperti banjir, longsor, dan efek dari erupsi Gunung Merapi.

Berikut adalah beberapa contoh mitigasi bencana alam. Berikut adalah ringkasan mitigasi bencana alam yang didasarkan pada data dari BPBD:

1. Banjir

  • Normalisasi aliran sungai dan pembangunan bendungan
  • Pembangunan sumur resapan dan sistem drainase perkotaan.
  • Pendidikan kepada masyarakat mengenai kebersihan saluran air.

2. Gempa Bumi

  • Pembangunan gedung tahan gempa
  • Sosialisasi serta latihan evakuasi bencana gempa di lembaga pendidikan dan tempat kerja.
  • Pemasangan perangkat deteksi gempa (seismograf)

3. Tsunami

  • Pembuatan jalur evakuasi serta penempatan rambu-rambu tsunami di area pantai.
  • Pembangunan tempat perlindungan tsunami (shelter sementara)
  • Pemasangan sistem peringatan awal tsunami (early warning system)

4. Letusan Gunung Berapi

  • Wilayah yang rentan terhadap bencana ditentukan dan diawasi oleh PVMBG.
  • Pemindahan warga dari area berisiko tinggi
  • Pembangunan tempat penampungan pengungsi dan penyaluran masker.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Magelang, Machbub Yani Arfian, menyatakan bahwa peserta pelatihan terdiri dari masyarakat, termasuk pegawai yang bekerja di Rusunawa Wates.

Mereka memperoleh tidak hanya wawasan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan, seperti mengidentifikasi tanda-tanda bencana, memahami rute evakuasi, serta memberikan pertolongan pertama.

“Usai menjalani pelatihan, diharapkan para peserta serta masyarakat secara keseluruhan dapat lebih peka dan waspada dalam menghadapi potensi bencana,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).

Pelatihan yang sama juga diadakan di Rusunawa dan Rusus (Rumah Khusus) di area ini.

Wali Kota Magelang, Damar Prasetyono, menegaskan bahwa kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat adalah faktor utama untuk mengurangi risiko bencana.

Damar mengungkapkan bahwa posisi geografis Kota Magelang yang dikelilingi oleh bukit-bukit dan dilalui oleh aliran sungai besar menjadikan kota ini rentan terhadap banjir dan tanah longsor, serta dampak dari letusan Gunung Merapi. (tro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *