BERITA

Magelang Pimpin Literasi Jawa Tengah, Walikota Damar: Membaca untuk Masa Depan yang Cerah

PR JATENG– Tingkat kegemaran membaca (TGM) di Kota Magelang telah mencapai 88,45 persen, yang merupakan yang tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Sementara itu, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) telah mencapai angka 100.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang, Nurwiyono, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut tidak terlepas dari bantuan semua pihak.

“Semoga ini dapat terus dijaga,” katanya, dalam acara talkshow Pembudayaan Gemar Membaca di Aula Perpustakaan Kota Magelang, pada hari Kamis, 11 September 2025.

Talkshow bertema “Literasi untuk Meraih Mimpi” ini menampilkan narasumber Walikota Magelang Damar Prasetyono, perwakilan dari DPRD Kota Magelang, dan penulis muda nasional J.S. Khairen.

Acara ini adalah salah satu bagian dari serangkaian Pekan Kunjungan Perpustakaan yang bertepatan dengan peringatan Hari Kunjung Perpustakaan yang jatuh pada 14 September serta Bulan Gemar Membaca.

Ratusan siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, pengelola perpustakaan, aktivis literasi, duta baca, serta masyarakat umum turut serta dalam acara ini. Selain sesi talkshow, kegiatan ini juga mencakup pelatihan literasi, termasuk untuk penyandang disabilitas.

Nurwiyono mengharapkan bahwa acara talkshow ini bisa meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya literasi, kecintaan terhadap buku, serta mendorong peningkatan jumlah pengunjung ke perpustakaan.

Selain itu, acara ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat dalam meningkatkan mutu literasi di Kota Magelang.

Walikota Damar Prasetyono mengungkapkan rasa terima kasihnya atas acara ini. Ia berpendapat bahwa tema yang diusung memiliki arti yang sangat mendalam.

“Literasi bukan hanya tentang membaca teks, tetapi juga memahami kehidupan, mengenali peluang, dan meramalkan masa depan. Melalui literasi, kita dapat memperluas pengetahuan dan menemukan cara untuk mewujudkan impian,” ujar Damar.

Ia juga menekankan bahwa menciptakan budaya membaca bukanlah perkara yang mudah, terutama di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi.

“Melalui membaca, mengikuti talk show, dan berpartisipasi dalam kegiatan literasi ini, diharapkan anak-anak dapat mengurangi ketergantungan mereka pada gadget. Kegiatan membaca membantu kita untuk lebih fokus, berpikir secara kritis, dan memahami berbagai hal dengan lebih mendalam,” tambahnya.

Kehadiran J.S. Khairen yang membagikan pengalaman hidupnya sebagai seorang penulis diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada peserta, terutama generasi muda, untuk terus meningkatkan minat baca dan menjadikan literasi sebagai alat untuk mencapai impian.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *