Pertama di Indonesia ASN Magelang Dilibatkan Verifikasi Data Kemiskinan
wisatamagelang.id, MAGELANG –Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang bakal dilibatkan langsung dalam proses verifikasi data kemiskinan.
Setiap ASN akan bertugas mendatangi rumah penduduk sesuai domisilinya untuk melakukan verifikasi terhadap 10 hingga 12 kepala keluarga (KK).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program Verifikasi Data Kemiskinan Kabupaten Magelang 2025 yang bertujuan memperbarui dan melengkapi data sosial ekonomi rumah tangga miskin serta kelompok rentan.
Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menyediakan informasi yang akurat dan terkini tentang kondisi masyarakat.
“Tentu saja hasilnya nanti juga akan menjadi dasar perencanaan kebijakan pembangunan yang tepat sasaran,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Magelang, Budi Daryanto saat membuka kegiatan Pelatihan Instruktur Verifikasi Data Kemiskinan belum lama ini.
Budi mengungkapkan, angka kemiskinan di Kabupaten Magelang menurun secara perlahan.
Pada 2023 tercatat sebesar 10,96 persen dan mengalami sedikit penurunan menjadi 10,83 persen pada 2024.
“Permasalahan utamanya adalah pemanfaatan data kemiskinan mikro yang belum optimal,” jelasnya.
• Mobil Patroli Polsek Muntilan Jadi Loket Layanan Pembuat SKCK hingga Izin Kegiatan
Ia menambahkan, beberapa persoalan yang masih dihadapi antara lain masih adanya masyarakat miskin yang belum terdata, penerima bantuan yang tidak lagi memenuhi kriteria, serta program yang belum sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.
“Sehingga Pemerintah Kabupaten Magelang segera melakukan inisiatif pembaruan data kemiskinan, dan melibatkan ASN sebagai petugas verifikasi,” tandas Budi.
Inisiatif Pertama di Indonesia
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Magelang, Kus Haryono menyebut inisiatif Pemkab Magelang ini merupakan yang pertama di Indonesia.
“Infonya ini sudah sampai ke pusat, dan BPS sangat mengapresiasi inisiatif Pemkab Magelang. Ini yang pertama,” ungkap Kus Haryono.
Ia berharap para ASN dapat menjadikan pengalaman ini sebagai pembelajaran berharga, sebab proses pengumpulan data tidaklah sederhana.
“Betapa mengumpulkan data melalui berbagai proses yang tidak sederhana, prosesnya panjang, pertanyaannya harus detail. Kemudian nanti akan ada evaluasi, misal tiga terbawah (verifikasi data) akan didampingi pada saat ke lapangan,” lanjutnya.
Guna menjaga kualitas data, sejumlah tahapan pengawalan dilakukan untuk meminimalkan kesalahan.
Kus menyebutkan bahwa dalam statistik terdapat dua jenis kesalahan, yakni sampling error dan non sampling error.
Sampling error bisa terjadi akibat metodologi yang digunakan, misalnya ada aspek yang belum tercakup dalam proses validasi, pengolahan, atau aplikasi data.
Sementara itu, non sampling error dapat muncul karena kesalahan dalam proses wawancara, seperti pertanyaan yang tidak tepat atau jawaban responden yang tidak akurat. Ia menambahkan, petugas tidak bisa memastikan apakah responden memberikan jawaban yang jujur atau tidak.
Karena itu, ia berpesan agar para ASN memastikan kualitas data yang dikumpulkan benar-benar valid, agar dapat digunakan untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan di Kabupaten Magelang.
Pada kegiatan pelatihan tersebut, para ASN mendapat pembekalan teknis terkait pengumpulan dan verifikasi data dari Statistisi Ahli Muda pada BPS Kabupaten Magelang, Diana Larasati, serta Statistisi Ahli Muda pada Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, Agustina Purwanti.
Para ASN yang telah mengikuti pelatihan bertugas untuk melatih rekan-rekan di instansinya agar memahami alur verifikasi data di lapangan.
Pelatihan Verifikasi Data Kemiskinan digelar selama tiga hari, yakni pada 24, 25, dan 28 Juli 2025, di tiga lokasi berbeda yakni Kantor Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Magelang. (tro)