Uncategorized

Langkah Gigih Dr. Sri Harso: Dari Dokter Spesialis Saraf hingga Wakil Wali Kota Magelang


wisatamagelang.id

Nama Sri Harso bukanlah sosok asing bagi masyarakat Kota Magelang, Jawa Tengah.

Dokter spesialis saraf ini telah lama berkecimpung dalam dunia pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sri Harso dikenal sebagai Direktur RSUD Tidar dan pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang.

Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Sri Harso mencatatkan langkah baru dalam kariernya.

Ia maju sebagai calon Wakil Wali Kota Magelang, mendampingi Damar Prasetyono yang mencalonkan diri sebagai Wali Kota.

Duet ini terbukti menarik perhatian masyarakat.

Dalam kontestasi tersebut, pasangan Damar Prasetyono–Sri Harso berhasil meraih 40.756 suara, menjadikan mereka pemenang Pilkada 2024.

Menariknya, kemenangan pasangan ini berlangsung mulus tanpa harus melewati jalur sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).

Hal tersebut dapat dipastikan dari laman resmi mkri.id, yang tidak mencantumkan adanya permohonan sengketa untuk Pilkada Kota Magelang 2024.

Tanpa proses panjang di ranah hukum, pasangan Damar–Sri Harso pun dipastikan akan dilantik sebagai kepala daerah pada Februari 2025.

Sri Harso sendiri mendapatkan dukungan dari beberapa partai politik untuk maju dalam Pilkada.

Langkah ini terbukti strategis, karena ia dan pasangannya mampu menumbangkan pasangan petahana Muchamad Nur Aziz dan M. Mansyur, yang sebelumnya memimpin Kota Magelang.

Pria kelahiran Boyolali ini kini resmi menyandang jabatan sebagai Wakil Wali Kota Magelang untuk periode 2025–2030.

Dengan latar belakangnya yang kuat di bidang kesehatan, publik menaruh harapan besar pada kontribusi Sri Harso dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Kota Magelang.

Tak hanya itu, pengalaman panjangnya di sektor medis juga diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam mengenai tantangan yang dihadapi sistem kesehatan lokal, serta membawa inovasi dalam kebijakan publik yang lebih inklusif dan berbasis kebutuhan masyarakat.


Biodata

  • Nama                                 : dr. Sri Harso, M.Kes, Sp.S
  • Tempat Tanggal Lahir     :  Boyolali, 24 Mei 1962
  • Agama                                : Islam
  • Status                                 : Menikah


Riwayat Pendidikan

  • S2 UNIVERSITAS GAJAH MADA    (2000-2002)
  • S1 UNIVERSITAS DIPONEGORO    (1982-1986)
  • SMA NEGERI 1 SALATIGA    (1979-1981)


VISI

“Magelang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa yang Harmonis, Humanis, Nyaman dan Berkelanjutan”.


MISI

  • Menciptakan masyarakat yang bermartabat.
  • Meningkatkan infrastruktur yang inovatif dan berwawasan lingkungan.
  • Menciptakan keharmonisan antar umat beragama.
  • Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas.
  • Meningkatkan perekonomian dan pariwisata yang berdaya saing.
  • Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.



Gebrakan Damar Prasetyono – Sri Harso Sektor Pendidikan

Wali Kota Magelang Damar Prasetyono ingin memperkuat pendidikan karakter di seluruh satuan pendidikan.

Dia menyebut bahwa inovasi pendidikan yang dilakukan saat ini harus berdampak langsung, bukan sekadar formalitas.

Hal itu disampaikan Damar pada forum bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang dan para kepala sekolah se-Kota Magelang di Aula Kantor Disdikbud setempat, Rabu (11/6/2025).

Damar menyampaikan keprihatinannya atas munculnya dikotomi antar sekolah yang kerap dibandingkan oleh masyarakat.

“Banyak orang tua masih membanding-bandingkan sekolah satu dengan yang lain. Ini menunjukkan kepercayaan terhadap sistem pendidikan kita belum merata,” ujarnya.

Untuk menjawab persoalan itu, Pemkot Magelang berencana melakukan branding agar semua sekolah menjadi unggulan, berpedoman pada sistem yang sama, inklusif, dan terintegrasi.

Menurut Damar, tugas pemerintah adalah memastikan seluruh sekolah memiliki kualitas pendidikan yang setara.

“Kita tidak ingin hanya sekolah tertentu yang bagus. Semua harus unggul. Karena itu, kita akan samakan persepsi, perbaiki sistem, dan dorong agar kepercayaan masyarakat kembali,” tambahnya.

Salah satu langkah konkret yang tengah disiapkan adalah pembentukan tim untuk merumuskan sistem pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan karakter dipandang sebagai fondasi penting kemajuan bangsa.

“Anak boleh pintar, tapi kalau tidak punya akhlak, tidak ada gunanya. Karakter terbentuk dari pembiasaan yang konsisten, bahkan dari hal-hal kecil setiap hari,” jelas Damar.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Imam Baihaqi, mengatakan bahwa fokus pada pendidikan karakter bermula dari upaya menekan kekerasan dan perundungan di lingkungan sekolah.

“Secara akademik, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Kota Magelang sudah masuk peringkat atas nasional. Tapi pendidikan karakter perlu ditegaskan lagi. Kita ingin anak-anak tidak hanya unggul di pelajaran, tapi juga memiliki akhlak dan adab yang baik,” ujarnya.

Sebagai bagian dari pembenahan sistem, Pemkot Magelang sedang mengkaji perubahan jam masuk sekolah lebih awal untuk semua jenjang TK, SD, dan SMP sederajat.

“Masuk lebih pagi melatih anak tidur tidak terlalu malam dan lebih siap mengikuti pelajaran. Ini sejalan dengan tujuh pembiasaan: bangun pagi, berdoa, berolahraga, belajar, bermasyarakat, dan tidur cukup,” lanjut Imam.

Dinas Pendidikan telah mengumpulkan para kepala sekolah untuk menyamakan persepsi dan akan segera melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa.

Kebijakan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun sistem pendidikan yang menyeluruh, dari waktu belajar, penguatan SDM, hingga pembenahan sarana dan prasarana.


(TribunNewsmaker/
TribunBatam
)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *