Hadiah Menakjubkan di Ulang Tahun Ke-44: Haryadi Terima Bantuan Kaki Palsu dari Pemkot Magelang
PR JATENG
– Ulangtahun ke-44 memberikan kesan istimewa bagi Haryadi dari Kampung Kiringan, Kelurahan Tidar Utara, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.
Hanya berselang dua hari usai perayaan hari jadinya yang ke-44 pada tanggal 20 Mei kemarin, Haryadi mendapat hadiah mengejutkan berupa alat kaki buatananyaa yang telah diperbarui oleh Pemerintah Kota Magelang.
Kaki buatan itu dityerahkan secara simbolis oleh Wali Kota Magelang Damar Prasetyono selama upacara peluncuran Rumah Singgah yang berlokasi di area fasilitas tersebut pada hari Kamis, 22 Mei 2025.
Haryadi termasuk dalam kelompok ketiganya sebagai penyandang disabilitas fisik yang mendapat dukungan peralatan untuk mandiri seperti kaki buatan dan brace.
“Seperti mendapat kado ulangtahun tak terduga. Saya sangat mengucapkan terimakasih ke Pemkot Magelang serta Dinas Sosial. Kaki buatan lama saya sekarang kurang nyaman, kadang malahan sakit waktu digunakan. Namun dengan dukungan ini, saya dapat melakukan aktivitas secara lebih leluasa,” ungkap Haryadi sambil tersentuh.
Hadiah Yang Tiba Pasca Luka Berkepanjangan
Pergiannya Haryadi mencapai tahap ini bukanlah hal yang mudah. Dia kehilangan kakinya sebelah kiri karena suatu insiden fatal pada tahun 2016 ketika dia berprofesi sebagai supir truk pengangkut peti kemas di Bekasi. Saat peristiwa tersebut terjadi, dirinyalah yang sedang menduduki bangku penumpang, sementara rekannya mengemudi secara bergiliran.
Pada suatu peristiwa tragis, truk yang sedang mereka kemudikan menabrak satu sama lain. Haryadi dilemparkan keluar dari mobil, jatuh di bawah kendaraan, dan kakinya tertindih ban kontainernya.
Peristiwa tragis tersebut merenggut segala sesuatu dalam hidupnya secara permanen. Kaki kirinya dipotong diatas lutut, dan semenjak saat itu dia harus bekerja keras untuk merekonstruksi kehidupannya dari awal. Selain hilangnya bagian tubuhnya, fakta bahwa istri serta putranya meninggalkannya pada tahun 2019 pun menjadi hal yang sangat menyakitkan; tepat tiga tahun pasca insiden fatal tersebut.
“Mungkin ia mencari sesuatu yang lebih sempurna,” kata Haryadi pelan.
Sejak tahun 2018, Haryadi telah mengenakan kaki buatan yang ia beli sendiri dengan harga Rp8,5 juta. Tetapi, alat bantu tersebut saat ini sudah aus dan membuatnya merasakan rasa sakit pada saat digunakan. Sekarang, adanya dukungan dari Pemerintah Kota Magelang dalam bentuk kaki buatan terbaru bernilai Rp15 juta memberikan harapan segar bagi dirinya.
Bangkit dan Tetap Berdaya
Walaupun terhalang oleh ketidakmampuan tubuh dan meninggalkannya oleh pasangan hidup, Haryadi tidak pernah putus asa. Dia masih bertahan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri serta sang buah hati tunggalnya melalui perdagangan makanan ringan yang dia jalankan dari satu sekolah ke sekolah lain di Kota Magelang. Tiap harinya, ia menjual crepes, papeda, tempura, martabak, serta aneka cemilan favorit anak-anak di Sekolah Dasar dan Menengah Sederhana setempat.
“Dengan kaki palsu buatan baru ini, saya dapat bergerak dengan lebih bebas. Berbeda dari sebelumnya yang menyakitkan jika digunakan terus-menerus. Kini hal itu sangat mendukung kegiatan dagang saya,” katanya.
Negara Muncul di Antara Yang Lemah
Bantuan kaki buatan yang diperoleh Haryadi adalah sebagian dari program Pemkot Magelang lewat Dinas Sosial dengan tujuan meningkatkan proteksi terhadap mereka yang rawan. Di waktu yang bersamaan, Wali Kota Magelang pun mengeluarkan pengukuhan untuk Rumah Singgah yang ada di Jalan Sudirman, menjadi bentuk konkret bahwa kota tersebut menerima semua lapisan masyarakat serta prihatin akan keadaannya.
“Magelang tidak hanya menjadi sebuah kota yang berkembangan, melainkan juga tempat yang memperkuat orang-orong yang lemah,” ungkap Damar Prasetyono pada pidatonya.
Tempat singgah ini dibuat untuk menjadi sarana perlindungan dan pemulihan jangka pendek bagi orang-orang yang sedang berada dalam situasi krisis sosial, seperti mereka yang memiliki cacat tetapi ditinggalkan, pihak-pihak yang telah mengalami kekerasan, serta individu-individu tanpa rumah.
Kepala Dinas Sosial Kota Magelang, Bambang Nuryanta, mengatakan bahwa fasilitas tersebut adalah sebagian dari program prioritas Pemerintah Kota di kelompok “Magelang: Kita Peduli” untuk periode 2025-2030. Tempat singgah ini pun telah disertai dengan berbagai perlengkapan seperti area pelayanan, dapur, gudang, ruangan karantina, serta toilet yang memadai.
Di samping pemberian alat bantu kaki buatan untuk mereka dengan disabilitas, pemkot juga mengalokasikan bantuan makanan kepada 1.502 orang lanjut usia dalam bentuk paket kebutuhan pokok yang akan didistribusikan sebanyak 12 kali tiap tahunnya.
Harapan di Masa Mendatang
Walaupun kehidupannya dipenuhi dengan luka dan perjuangan, Haryadi tetap memutuskan untuk selalu optimis. “Pada saat kecelakaan dulu, tepat di hari ulang tahun perkawinan kami yang kelima, hadiahnya adalah kaki buatan yang dia gunakan mulai tahun 2018. Dan pada ulang tahun keempat puluh empatnya, ia mendapat kaki buatan baru dari pemerintah.”
“Harapannya di masa-masa akan datang bisa mendapatkan hadiah yang lebih baik. Mari kita hindari bencana lagi,” katanya dengan senyum.
Cerita tentang Haryadi mencerminkan kekuatan di tengah keterbatasan dan membuktikan bahwa saat negara menunjukkan belas kasihan, harapan dapat bangkit kembali. ***