Dukungan Pendidikan bagi Guru Korban Kecelakaan di Magelang: Santunan Hingga Bantuan Biaya Kuliah
JAKARTA, wisatamagelang.id
Mentri Muda untuk Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, telah menyediakan bantuan serta beasiswa pendidikan bagi para guru di SekolahDasarIslamTahfidhAl-Qur’an(ITEasy)As-Shafiiyah yang mengalami musibah dalam suatu kejadian kecelakaan di kabupatenMagelang,JawaTengah.
Mu’ti mengunjungi rumah keluarga korban kecelakaan yang dialami oleh guru SD ITQ As-Syafi’iyah pada hari Rabu (21/5/2025).
Dia menyediakan bantuan dana sebesar Rp 5 juta untuk masing-masing keluarga para korban.
“Kontribusi dari kami, setiap orang menyumbangRp 5 juta, semoga dapat membantu mengurangi beban bagi keluarga-keluarga yang tertimpa musibah,” ujar Mu’ti seperti dilansir dalam pernyataan resmi, Kamis (22/5/2025).
Mu’ti juga menyediakan bantuan jika terdapat guru yang masih mengejar pendidikan tinggi dan belum menyelesaikan studi D4 atau S1.
Guru-guru yang tengah menempuh kuliah serta mereka yang belum menyandang gelar D4 atau S1, dapat menerima bantuan dana sebanyak tiga juta rupiah setiap semesternya guna kelanjutan pendidikan mereka, demikian penjelasan dari Mu’ti.
Mu’ti mengungkapkan kesedihan yang dalam karena beberapa guru di SD ITQ As-Syafi’iyah meninggal akibat suatu kecelakaan yang terjadi pada tanggal 7 Mei 2025 lalu.
“Sungguh, kami merasakan duka mendalam atas kepergian sang guru, sebab mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah berkontribusi besar dalam usaha mencerahkan bangsa,” ujarnya.
Menurut dia, insiden kecelakaan tersebut merupakan pelajaran bagi seluruh orang bahwa bencana bisa menimpa kapan saja dan di mana saja.
“Harapannya adalah semoga para almarhum meninggal dunia dalam kondisi syahid mengingat sebagian besar dari mereka telah hafal Al-Quran sepenuhnya dan mereka semua gugur di jalan Allah, sementara melakukan aktivitas keagamaan yaitu bertamu untuk memberi dukungan,” katanya.
Sebelumnya dilaporkan, para pelajar dari Yayasan As-Syafi’iyah dikirim pulang lebih cepat pada jam 09.00 WIB, hari Rabu tanggal 7 Mei 2025.
Para guru, anggota komite sekolah, serta pengasuh yayasan merencanakan untuk ziarah di Purworejo dengan menggunakan lima kendaraan.
Dua kendaraan membawa para ustazah, salah satunya untuk komite dan yang lainnya untuk keluarga yayasan, sementara itu Ketua Komite mengemudikan mobil pribadinya sendiri secara terpisah.
Akan tetapi, salah satu kendaraan pengantar dalam rombongan sang Ustazah terlibat dalam suatu musibah fatal ketika melintasi kemiringan jalan Ngangkruk, Desa Kalijambei, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Terdapat 13 ustazah yang terlibat sebagai korban dan dari jumlah tersebut, 10 orang telah meninggal.